Senin, 28 Maret 2011

UJIAN PRAKTIK PENGAMATAN STOMATA DAUN PISANG

Perbesaran 5 X 40 Mikroskop cahaya monokuler
   Preparat irisan membujur epidermis bawah daun pisang







                                                                           
Preparat mikroskop, berupa irisan membujur epidermis bawah daun pisang, ternyata mampu menunjukkan keberadaan stomata /mulut daun. Malam sebelum dilaksanakan ujian Praktik, ada anak yang sms,"Pak, besok materi ujian praktiknya apa pak?". Setelah saya jawab, "Membuat preparat mikroskopis tentang sel". Tiba-tiba dapat balasan sms,"Pak, preparat mikroskopis itu apa?". Anak yang lain sms,"Pak, besok bahan praktik apa yang harus dibawa?". "Bawang merah dan daun pisang", jawabku. Aku berusaha untuk menyiapkan materi,..... Paginya, sempat juga aku pesimis ketika aku bertanya,"anak-anak....sudah pernahkah kalian menggunakan mikroskop?". "Beluum....", jawab mereka. Padahal hari itu akan dilaksanakn ujian praktik pengamatan sel menggunakan mikroskop. Secara serempak, anak-anak aku ajak mengambil mikroskop di laboratorium untuk dibawa ke kelas, karena ruang laboratorium IPA sudah dipakai untuk ujian praktik. Untung saja ketahuan, kalau sampai anak-anak nanti lulus SMP, dan belum pernah menggunakan menggunakan mikroskop, betapa sedihnya aku...
Luar biasa.......dengan petunjuk kerja dan motivasi, walaupun belum pernah menggunakan mikroskop, ternyata hasilnya cukup bagus, sampai-sampai muncul minat untuk mendokumentasikan hasil kerja anak-anak. Akhirnya aku gunakan kamera digital sederhana yang aku punya untuk mengabadikan hasil pengamatan siswa, "Selamat anak-anak, kalian telah berhasil menggunakan mikroskop dan memperoleh gambar pengamatan yang cukup memuaskan", ungkapanku sebagai apresiasi terhadap kerja mereka.
Berikut hasilnya;.....

Minggu, 20 Maret 2011

MEUBEL UKIR

Tahun 1997, setelah lulus kuliah dari IKIP PGRI Semarang, saya lebih memilih mengawali karir dengan memproduksi barang-barang mebel, padahal, sebelumnya saya sudah terbiasa di bisnis kain tenun ikat Troso Jepara. Salah satu modal dasar yang saya miliki waktu itu adalah keberanian untuk bekerja keras, suka tantangan, tidak mudah putus asa, dan siap belajar apapun. Walaupun dengan modal seadanya, saya tetap menjalankan usaha meubel ini. Bahkan banyak para pakar mebel, menyatakan bahwa saya tidak akan mampu bertahan, karena saya belum pernah terjun di dunia bisnis meubel. Dengan optimis saya hadapi tantangan itu, meskipun fasilitas pendukung sepert;, tempat penjualan kayu, tempat penggergajian kayu balok cukup jauh dari tempat usaha saya, apalagi di sekitar saya masih jarang yang berusaha di bidang meubel. Tetapi aku tidak takut untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa saya pasti mampu menjalankan bisnis ini. Dukungan terbesar adalah dari orang tua yang memberikan kepercayaan penuh kepada saya untuk menjalankan bisnis meubel ini.

SEHAT ALAMI BERSAMA dr. KURNIATI

    "Back to nature" adalah kata yang tepat, untuk merubah pola hidup sehingga diperoleh kualitas hidup yang lebih baik. Mulai dari budaya konsumtif ke budaya produktif , makanan tanpa zat aditif dan adiktif, nutrisi dan aktivitas seimbang, mencegah lebih baik dari mengobati, kontrol/diet, sehingga kesehatan tetap terjaga...
Anjangsana ke rumah Pasien
Alhamdulillah.....saya dipertemukan dengan dr. Kurniati, Jl. Satrio Wibowo 1 Telogosari Semarang Timur, Telp. (024)6723402, beliau adalah praktisi terapi dengan mengutamakan obat herbal, alami tanpa bahan kimia. Walaupun beliau seorang dokter (dengan pengetahuan obat kimia yang cukup), tetapi selalumengandalkan ramuan-ramuan herbal yang diambil dari alam, sementara itu, diagnosa tetap dilakukan dengan cara medis seperti; tes darah, tes urine, tes feses, scan otak dan lain-lain, menyesuaikan keluhan atau penyakit yang diderita oleh pasien. Tindakannya cukup efektif, konsultasi via telepon sangat dianjurkan mengingat jarak antara dokter dan pasien belum tentu dekat, cukup membacakan tes laboratorium klinis yang dianjurkan, kita dapat berkonsultasi bebas,lebih terbuka dan cukup memberikan penjelasan bagi pasien terhadap penyakit yang diderita. Yang cukup mengagumkan adalah obat maupun yang dianjurkan selalu dari bahan-bahan alami, bertujuan menyembuhkan, menyehatkan dan tanpa efek samping.
Saya mengumpulkan banyak bukti tentang pengobatan beliau terhadap pasien, Misalnya; Seorang pasien bernama Hadi Prayitno, warga desa Bethokan Rt.06 Rw.01 Bintoro Demak, dua bulan yang lalu jatuh sakit, keluhan yang dirasakan adalah mual, sakit di pinggang bagian belakang, sulit buang urine. Dia (pasien) adalah kakak ipar pertama saya. Setelah dimusyawarahkan dengan keluarga,sepakat dibawa kerumah sakit. Ketika sampai di rumah sakit, positif opname dan menjalani diagnosa selama tiga hari, kepastian bahwa kakak ipar saya menderita gagal ginjal. Berhubung peralatan yang kurang memadai, sementara serangan penyakitnya semakin hebat; napas terengah-engah bahkan harus dibantu dengan tabung oksigen, frekuansi muntah-muntah semakin sering, maka pihak rumah sakit memberikan rujukan untuk ditangani di rumah sakit di Semarang, yaitu rumah sakit yang mempunyai fasilitas dialisis atau cuci darah.
                  Kemudian setelah ditangani oleh salah satu rumah sakit di Semarang, diperoleh keterangan bahwa kakak ipar saya positif gagal ginjal dan menurut dokter harus dilakukan dialisis karena kadar kreatinin dan ureum dai dalam darah pasien sangat tinggi. Dan lebih mengagetkan saya adalah bahwa dialisis dilakukan dua kali seminggu se-umur hidup. Kontan saja istri pasien sock berat, mengingat beaya dialisis satu kalinya kira-kira delapan ratus lima puluh ribu. Hal ini jelas memberatkan pasien mengingat pasien tergolong masyarakat berpenghasilan rendah, padahal untuk beaya rumah sakit sebelumnya saja dijamin oleh jamkesmas.   Mengingat beaya cukup besar, saya dan seluruh keluarga sepakat untuk menempuh pengobatan alternatif, karena sepengetahuan saya, dialisis bukan tindakan pengobatan, tetapi lebih pada meringankan sakit saja. Saya menelpon dr. Kurniati mengenai penyakit kakak ipar saya, dan ternyata jawaban dr. Kurniatai adalah "Segera cabut pasien dari rumah sakit, dialisis bukan solusi penyembuhan,justru banyak efek samping yang ditimbulkan". 
                  Akhirnya kakak ipar kedua dan istri saya menghadap dr. Kurniati, membawa semua hasil laboratorium sewaktu di rumah sakit. Setelah dibaca hasil tes laboratoriumnya, bu dokter mengatakan, " ini bukan gagal ginjal, ini radang akut pada lambung dan hepatitis B", kemudian disuruh minum ramuan herbal yang telah disiapkan bu dokter. "Ingat! setelah minum jamu ini, jangan kaget, nanti buang urinnya banyak dan berbau racun (kreatinin dan ureum) dan sangat tidak enak baunya". A hasil, jamu diminumkan, dan betul, buang urinnya sangat banyak, melebihi orang sehat, dan berbau tidak enak, padahal waktu di rumah sakit, untuk buang urine harus dibantu selang, itupun mengalirnya tidak lancar. Perubahan yang lainnya adalah waktu di rumah sakit selalu muntah-muntah dan yang dikeluarkan berupa kulit lapisan dalam lambung yang rusak. \
Alhamdulillah setelah minum jamu, muntah-muntahnya semakin jarang, bahkan setelah minum jamu dari bu dokter, kemudian di tes urine  dan  tes darah, hasilnya sangat luar biasa......semua takaran normal.....Alhamdulillah....kakak ipar saya sudah sembuh, beraktifitas normal lagi....
Tetapi pasien masih mengkonsumsi ramuan-ramuan, yang berkhasiat untuk memulihkan fungsi organ-organ yang sebelumnya sakit.

Rabu, 16 Maret 2011

MANCING MANIA dan POHON BAKAU

Seminggu yang lalu tepatnya 12 Maret 2011, saya  mendapat pengalaman mancing yang menurut saya luar biasa, karena baru kali ini saya bersama teman-teman pehobi mancing, pergi memancing dengan naik perahu, menuju ke spot ikan Kerapu....Saya kira, spot yang dimaksud adalah ke laut dalam, ternyata di area hutan bakau...ekosistem dominan di daerah pantai...
Hutan bakau, dengan segala kekayaan di dalamnya, termasuk rumpon, yang menyediakan habitat bagi ikan-ikan untuk bersarang dan bertelur...ndak percaya, ? gambar bawah adalah buktinya...
Saya dan teman-teman mancing, memilih spot ekosistem bakau ini, yang menurut keterangan dari teman-teman, spot ini merupakan spot favorit,....
Dan tidak perlu diragukan lagi.....setiap kali berangkat mancing kesana, hasilnya...luar biasa,....
Dan setiap pulang dari spot tersebut, kami semua berkomentar, " Kok ndak habis-habis ya ikannya?."  
Para pembaca yang bijaksana,....Masihkah anda ingin merusak ekosistem pantai, yang ditumbuhi tumbuhan bakau.....Mari lestarikan untuk anak cucu kita.....
Semoga artikel ini bermanfaat.

Persiapan menuju Lokasi
 Jangan lupa, kail, senar, troli,
tidak lupa....minum, sarapan, biar kondisi tubuh lebih prima dan enjoy mancingnya....


 
                PESTA IKAN KERAPU


 



Oleh-oleh untuk anak-anakku di sekolah, di mana saja, lihatlah video tingkah laku burung-burung ini !
Burung-burung mengikuti gerakan jaring yang diseret oleh perahu, karena ternyata di situ banyak ikan-ikan berlompat-lompatan, burung siap-siap menyambar....hap!  hap!......hap!

Termasuk adaptasi apakah...?


Hutan bakau, rumah tinggal ikan, cocok untuk mancing 

Rabu, 02 Maret 2011

PENYAKIT GURU, HATI-HATI !

Cukup kaget saya ketika menerima sms dari nomor hp yang belum saya kenal, bagaimana tidak? pulang dari sekolah, baru masuk rumah, tiba-tiba nada pesan berbunyi, setelah saya buka dan saya baca, ini isinya;
"WASPADA terhadap 11 penyakit yang rentan diderita oleh guru :
1. TIPES : tidak punya selera mengajar
2. MUAL : mutu amat lemah
3. KUDIS : kurang disiplin
4. ASMA : Asal Masuk kelas
5. KUSTA : Kurang Strategi
6. TBC : Tidak Bisa Komputer
7. KRAM : Kurang Terampil
8. ASAM URAT : Asal Sampaikan Materi Urutan kurang Akurat
9. LESU : Lemah Sumber belajar
10. DIARE : Di kelas diremehkan anak-anak
11. Kelainan GINJAL :  Gajinya Nihil Jarang Aktif dan Lembur
Info dan layanan disampaikan oleh DEPKESGUR (Departemen Kesehatan Guru) harus disampaikan kepada teman-teman sejawat, karena penyakit tersebut  sangat berbahaya dan menular"
Setelah kubaca, saya mencoba introspeksi diri.....apakah ada yang saya derita dari penyakit tersebut?
Sambil meletakkan hp, aku berharap pada diriku Semoga aku "SEHAT-SEHAT SAJA" ;
  Selalu semangat mengajar
     Elaborasi, ekplorasi dan konfirmasi
         Hipotesis dan 
             Analisis Tes
                 Tingkatkan ketrampilan
                     Selalu belajar menuju perubahan yang lebih baik
                         Evaluasi diri
                     Hidup sederhana ikhlas menjalankan tugas
                  Amalkan dan transferkan ilmu
              Selalu aktif dan inovatif serta bersikap biJAksana
    Aamiin..........   
   




                                                                                                                        

Selasa, 01 Maret 2011

PENYAKIT, DOKTER DAN PASIEN

Syukur Alhamdulillah, saya dipertemukan oleh Allah dengan seorang dokter yang menurut saya sangat didambakan oleh pasien. Bagaimana tidak? saya begitu bebas, leluasa menyampaikan ungkapan, keluhan tentang penyakit, gejala yang ditimbulkan serta solusi penanganan terhadap penyakit yang saya konsultasikan. Memang, bukan saya yang sedang sakit, tetapi banyak pasien/penderita yang sering menyampaikan keluhannya ke saya. Dengan segala keterbatasan, saya mencoba memberikan solusi penanganan penyakit yang mereka (pasien) hadapi. Ilmu biologi yang saya peroleh selama ini, saya gunakan untuk menyampaikan penjelasan tentang penyakit yang diderita oleh pasien. Karena saya bukan dokter, saya cuma bisa berandai-andai, "Ada tidak ya? dokter yang bersedia diajak sharing tentang penyakit yang diderita pasien?
Pada tahun 2001, ketika itu saya belum menjadi seorang guru, saya masih bekerja sebagai buruh harian di sebuah perusahaan mebel, istri dari bos saya mengidap suatu penyakit, yang menurut diagnosa dokter ahli spesialis penyakit dalam, pasien menderita penyakit "kanker rahim dan infeksi saluran kencing (infeksi ureter). Sudah 1,5 tahun pengobatan berjalan, namun belum menunjukkan hasil yang positif/menuju sembuh, malah gejala yang muncul antara lain; pendarahan melalui vagina, terutama pada saat tubuh sedang beraktivitas, misalnya ; menyapu, mengepel atau setiap aktivitas yang menekan rahim, pasien (istri bos saya) mengalami pendarahan. Ketika pasien mengalami kejenuhan, bahkan muncul rasa putus asa (karena minum obat terus tetapi tidak ada kemajuan), seorang sepupu pasien, memperkenalkan seorang dokter kepada pasien, tetapi obat yang diberikan adalah obat herbal. Saat itu, walaupun saya hanya pekerja/buruh, bos saya sering sharing terhadap penyakit yang diderita oleh istrerinya, sampai suatu ketika, bos saya mantap untuk beralih berobat kepada dokter yang diperkenalkan oleh sepupu pasien (isteri bos saya). Akhirnya, kami (saya, bos dan isterinya) pergi ke rumah dokter tersebut. Tidak saya duga, ada seorang dokter yang begitu terbuka menerima keluhan dari pasien.
Yang lebih terkejut lagi, ketika kami menyampaikan keluhan-keluhan dari penyakit pasien, jawaban beliau sangat istimewa menurut saya. "Maaf, pak, bu, dari penyakit yang anda derita, kalau memang Allah masih memberikan obatnya, maka terapi yang akan saya laksanakan terhadap penyakit pasien adalah menggunakan ramuan herbal, yang berfungsi menetralisir racun atau efek samping lain yang diterima olah pasien selama minum obat kimia sebelumnya (kurang lebih 1,5 tahun minum pil dari dokter sebelumnya)" kata dokter tersebut. Subhanallah,....alangkah terkejutnya saya mendengar keterangan dokter tersebut. Karena saya pernah kuliah di biologi, saya mencoba menggali keterangan dari dokter. "Bisakah dokter memberi penjelasan tentang efek obat yang dipakai oleh pasien selama ini?" tanya saya sambil menunjukkan bungkus obat maupun obat yang masih dari dokter sebelumnya." Saya coba,  Insya Allah"jawab dokter.
Dari tanya jawab kami, saya pribadi menyimpulkan, berarti obat yang selama ini diminum, selain bertujuan mengobati, ternyata banyak efek sampingnya, luar biasa.....betul-betul pengalaman baru bagi saya.
Terapi untuk menetralisir racun dan efek samping pemakaian obat kimia kami laksanakan kurang lebig 3 bulan. Banyak keunikan dari cara yang pengobatan dari dokter, misalnya kami diberi daun-daunan kering yang cukup banyak, kemudian kami disuruh menambahnya dengan kencur, bawang merah, dan berbagai apotik macam apotik hidup lainnya, kemudian direbus semua, dan airnya diminum, rutin setiaphari dengan dosis yang dianjurkan dokter. Suatu ketika pasien mengalami gejala pusing dan sakit di bagian rahim, saya berkonsultasi dengan dokter, dan anehnya, jawabannya adalah " masukkan tumbar satu sendok teh, jompong (daun jati muda) satu genggam ke dalam ramuan, direbus, dan diminum seperti dosis yang dianjurkan, insya Allah kurang dari satu jam sakit di rahim pusingnya reda" kata dokter. Kami tunggu reaksi jamu yang sudah diminum,.....alhamdulillah......sakit di rahim dan pusingnya bener-bener reda. Subhanallah.......ternyata Allah menyediakan obat tidak jauh dari kami. Kemudian kami laksanakan tes laboratorium, di rumah sakit. Ketika itu, saya ditanya salah seorang pak dokter, "Ini pasiennya mana mas?". "Di rumah pak", jawab saya. "Ada apa pak", tanya saya balik. "Ini infeksi saluran kencing, sama kanker rahim, pasiennya harus opname dan segera dioperasi" kata dokter. "Ya pak dokter", jawab saya sambil mengangguk.
Hasil tes laboratorium saya bawa pulang, dan saya laporkan kepada dokter yang memberi obat alternatif (via telepon). Jawaban dokter kurang lebihnya adalah sebagai berikut," Alhamdulillah, pengaruh zat kimia dari obat, sudah berkurang banyak, Sekarang saya beri ramuan untuk pengobatan kanker rahim dan infeksi ureternya. Ramuan herbalnya ada kira-kira ukuran kantong 25 kg sebanyak 4 plastik. Saya juga dipesan untuk menambahkan daun benalu yang ditumbuh di batang pohon mangga, daun sirih, kunyit putih, temu hitam, dan lain-lain, yang semua bisa saya peroleh di peroleh di pekarangan rumah atau beli di pasar. kemudian dimasukkan ke dalam ramuan, direbus dan diminum sesuai dosis anjuran.
Pada masa minum ramuan itu, pasien mempunyai problem, yaitu mau melaksanakan ibadah haji ke Mekkah, namun si pasien merasa was-was, sampai berucap kepada suaminya (yaitu bas saya), "Pak, bapak berangkat haji duluan ya, saya kan masih sakit" kata pasien. Setelah kami konsultasikan ke dokter, kami sangat terkejut dan bangga. "Haji itu panggilan dari Allah, penyakit datangnya juga dari Allah, maka jangan ragu untuk berangkat haji, jangan ditunda" kata dokter. Ketika mendekati hari pemberangkatan haji, pasien disuruh membawa 1 kg kedelai hitam kering dan 1 kg biji koro (sejenis polong-polongan)
 dan dokter berpesan supaya kalo pusing dan masih mual, jangan minum obat kimia, cukup minum 1 biji kedelai dan 1 biji kacang koro tadi.