Minggu, 20 Maret 2011

SEHAT ALAMI BERSAMA dr. KURNIATI

    "Back to nature" adalah kata yang tepat, untuk merubah pola hidup sehingga diperoleh kualitas hidup yang lebih baik. Mulai dari budaya konsumtif ke budaya produktif , makanan tanpa zat aditif dan adiktif, nutrisi dan aktivitas seimbang, mencegah lebih baik dari mengobati, kontrol/diet, sehingga kesehatan tetap terjaga...
Anjangsana ke rumah Pasien
Alhamdulillah.....saya dipertemukan dengan dr. Kurniati, Jl. Satrio Wibowo 1 Telogosari Semarang Timur, Telp. (024)6723402, beliau adalah praktisi terapi dengan mengutamakan obat herbal, alami tanpa bahan kimia. Walaupun beliau seorang dokter (dengan pengetahuan obat kimia yang cukup), tetapi selalumengandalkan ramuan-ramuan herbal yang diambil dari alam, sementara itu, diagnosa tetap dilakukan dengan cara medis seperti; tes darah, tes urine, tes feses, scan otak dan lain-lain, menyesuaikan keluhan atau penyakit yang diderita oleh pasien. Tindakannya cukup efektif, konsultasi via telepon sangat dianjurkan mengingat jarak antara dokter dan pasien belum tentu dekat, cukup membacakan tes laboratorium klinis yang dianjurkan, kita dapat berkonsultasi bebas,lebih terbuka dan cukup memberikan penjelasan bagi pasien terhadap penyakit yang diderita. Yang cukup mengagumkan adalah obat maupun yang dianjurkan selalu dari bahan-bahan alami, bertujuan menyembuhkan, menyehatkan dan tanpa efek samping.
Saya mengumpulkan banyak bukti tentang pengobatan beliau terhadap pasien, Misalnya; Seorang pasien bernama Hadi Prayitno, warga desa Bethokan Rt.06 Rw.01 Bintoro Demak, dua bulan yang lalu jatuh sakit, keluhan yang dirasakan adalah mual, sakit di pinggang bagian belakang, sulit buang urine. Dia (pasien) adalah kakak ipar pertama saya. Setelah dimusyawarahkan dengan keluarga,sepakat dibawa kerumah sakit. Ketika sampai di rumah sakit, positif opname dan menjalani diagnosa selama tiga hari, kepastian bahwa kakak ipar saya menderita gagal ginjal. Berhubung peralatan yang kurang memadai, sementara serangan penyakitnya semakin hebat; napas terengah-engah bahkan harus dibantu dengan tabung oksigen, frekuansi muntah-muntah semakin sering, maka pihak rumah sakit memberikan rujukan untuk ditangani di rumah sakit di Semarang, yaitu rumah sakit yang mempunyai fasilitas dialisis atau cuci darah.
                  Kemudian setelah ditangani oleh salah satu rumah sakit di Semarang, diperoleh keterangan bahwa kakak ipar saya positif gagal ginjal dan menurut dokter harus dilakukan dialisis karena kadar kreatinin dan ureum dai dalam darah pasien sangat tinggi. Dan lebih mengagetkan saya adalah bahwa dialisis dilakukan dua kali seminggu se-umur hidup. Kontan saja istri pasien sock berat, mengingat beaya dialisis satu kalinya kira-kira delapan ratus lima puluh ribu. Hal ini jelas memberatkan pasien mengingat pasien tergolong masyarakat berpenghasilan rendah, padahal untuk beaya rumah sakit sebelumnya saja dijamin oleh jamkesmas.   Mengingat beaya cukup besar, saya dan seluruh keluarga sepakat untuk menempuh pengobatan alternatif, karena sepengetahuan saya, dialisis bukan tindakan pengobatan, tetapi lebih pada meringankan sakit saja. Saya menelpon dr. Kurniati mengenai penyakit kakak ipar saya, dan ternyata jawaban dr. Kurniatai adalah "Segera cabut pasien dari rumah sakit, dialisis bukan solusi penyembuhan,justru banyak efek samping yang ditimbulkan". 
                  Akhirnya kakak ipar kedua dan istri saya menghadap dr. Kurniati, membawa semua hasil laboratorium sewaktu di rumah sakit. Setelah dibaca hasil tes laboratoriumnya, bu dokter mengatakan, " ini bukan gagal ginjal, ini radang akut pada lambung dan hepatitis B", kemudian disuruh minum ramuan herbal yang telah disiapkan bu dokter. "Ingat! setelah minum jamu ini, jangan kaget, nanti buang urinnya banyak dan berbau racun (kreatinin dan ureum) dan sangat tidak enak baunya". A hasil, jamu diminumkan, dan betul, buang urinnya sangat banyak, melebihi orang sehat, dan berbau tidak enak, padahal waktu di rumah sakit, untuk buang urine harus dibantu selang, itupun mengalirnya tidak lancar. Perubahan yang lainnya adalah waktu di rumah sakit selalu muntah-muntah dan yang dikeluarkan berupa kulit lapisan dalam lambung yang rusak. \
Alhamdulillah setelah minum jamu, muntah-muntahnya semakin jarang, bahkan setelah minum jamu dari bu dokter, kemudian di tes urine  dan  tes darah, hasilnya sangat luar biasa......semua takaran normal.....Alhamdulillah....kakak ipar saya sudah sembuh, beraktifitas normal lagi....
Tetapi pasien masih mengkonsumsi ramuan-ramuan, yang berkhasiat untuk memulihkan fungsi organ-organ yang sebelumnya sakit.

3 komentar:

  1. Assalamualaikum.....saya kelas 9,tetapi belum mengalami MENS,gimana caranya ya,agar saya bisa cpt MENS,tanpa menyusahkan orang lain?Terimakasih

    BalasHapus
  2. Wa'alaikum salaam wr wb
    Adik Syavin....masa atau usia mulai terjadinya Menstruasi pada seorang wanita tidak sama,....karena menstruasi dipengaruhi oleh kelenjar ovarium/indung telur....yang menghasilkan hormon esterogen, berfungsi untuk memicu produksi sel telur...bila sel telur belum diproduksi karena hormon esterofen belum bekerja...maka mentruasi belum terjadi....sabar aja ya,,,selain itu pola pikir,beban pikiran juga sangat berpengaruh..refreshing..cukup bagus agar kelenjar hipofisis dan kelenjar ovarium dapat bekerja normal,....kalau pikiran terlalu terforsir...juga dapat menghambat kerja hormon-hormon tersebut....sekali lagi...sabar, tenang....olah raga, pola makanan juga harus seimbang......

    BalasHapus
  3. Pak maaf tahu alamat dokter Kurniati sekarang gak?

    BalasHapus